SUMENEP | AltrianNews.com – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Sumenep berkomitmen untuk memfasilitasi proses pengajuan klaim asuransi pertanian bagi petani yang mengalami kerugian akibat bencana banjir, Selasa (17/12/2024).
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Sumenep, Chainur Rasyid, menginformasikan bahwa sebagian besar petani yang lahannya terdampak banjir telah menjadi peserta Asuransi Usaha Tani Padi.
Menurutnya, Dengan adanya asuransi pertanian dan kerja sama antar instansi, Dinas Pertanian optimis bahwa kerugian petani dapat diminimalkan dan sektor pertanian di Sumenep dapat segera bangkit.
“Alhamdulillah, di sana sudah terdaftar dalam asuransi pertanian. Selanjutnya, tim AUTP akan melakukan identifikasi di lapangan agar kita dapat mengajukan klaim kepada pihak asuransi sebagai ganti dari tanaman yang rusak akibat genangan air,” ujar Chainur Rasyid.
Lebih lanjut, Ia menyampaikan bahwa Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Sumenep sedang melakukan pendataan terhadap luas lahan sawah yang terdampak bencana dan tingkat kerusakan yang ditimbulkannya.
“Kami akan terlebih dahulu mengukur seberapa luas lahan yang terpengaruh oleh genangan air. Rekan-rekan kami sudah berada di lapangan untuk melakukan pemantauan,” tambahnya.
Untuk mengantisipasi kejadian serupa di masa depan, Dinas Pertanian telah menjalin kerja sama dengan berbagai instansi terkait. Fokus utama adalah pada upaya penyelamatan tanaman pangan, seperti padi.
“Insya Allah, kami akan melaporkan ke pusat dan provinsi untuk mendapatkan bantuan benih padi lagi. Kami akan melakukan identifikasi mengenai jumlah lahan sawah yang rusak di Desa Patihan, Babalan, dan Gadungan,” jelasnya.
Sebagai langkah tindak lanjut, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian akan melakukan identifikasi korban dan asesmen kerusakan lahan sawah. Jika kerusakan signifikan, pihaknya akan mengajukan permohonan bantuan benih padi kepada pemerintah pusat dan provinsi.
“Saat ini, kami masih melakukan identifikasi mengenai jumlah titik dan luas tanaman yang rusak. Secara teknis, rekan-rekan kami di lapangan sudah memahami langkah-langkah yang perlu diambil,” pungkasnya. (Red)